SEJARAH PRAMUKA
Kelahiran Gerakan Kepanduan
Gerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell,
seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan William Alexander
Smith, pendiriBoy's Brigade, mengadakan perkemahan
kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree)
di Kepulauan Brownsea, Inggris.
Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika
Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari
serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara
Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi
tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan
kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya
mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di
kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga
pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan.
Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota
tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini
kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.
Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking
membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang
berjudul Aids to Scouting (ditulis
tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.
Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan
Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians.
Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan
Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.
Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk
menulis kembali bukunya, Aids
to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's
Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk
kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia
mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat
selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea,
Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol
system dalam
bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya.
Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil,
kemudian menunjuk salah satu di antara mereka untuk menjadi ketua kelompok
tersebut
Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya
berjalan dengan sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan
oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan
pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah
buku berjudul Scouting fo
Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan
kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.
Saat itu Baden-Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide
baru untuk beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi,
beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell
menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk
belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan
tersebut.
Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin
kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh
karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan bagi
Orang Dewasa (Adult
Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London
dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang
berjudul Aids to
Scoutmastership dan beberapa
buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Rovering to Success for Rover
Scouts pada tahun 1922.
Sekalipun Gerakan Kepanduan didirikan Baden-Powell, tetapi ia
banyak terinspirasi Frederick
Russell Burnham, org Amerika yg membantu Inggris di Afsel. Burnham
banyak belajar tehnik hidup di alam bebas dr ayahnya yg menjadi pastor di
tempat penampungan (reservasi) orang Indian. Burnham yg sukses menghadapi
beberapa perang pemberontakan Indian, lalu pergi ke Afsel & berkenalan dg
Baden-Powell di Perang Boer. Dari Burnham lah Baden-Powell menyusun berbagai
ketrampilan2 dasar yg diperlukan seorang Boy Scout (Pandu). Terinspirasi org
Indian. Selanjutnya di Gerakan Kepanduan, Burnham diangkat sebagai “Kepala
Suku” pertama dari gerakan yg didirikan Baden-Powell. scout is game
Perkembangan Gerakan Kepanduan
Tak lama setelah buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan
diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.
Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di Gilbraltar pada
tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta.
Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat izin dari kerajaan Inggris
untuk mendirikan gerakan kepanduan, diikuti olehAustralia, Selandia
Baru, dan Afrika
Selatan. Chili ialah negara pertama
diluar Inggris dan koloninya yang membentuk gerakan kepanduan. Parade Pramuka
pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut
menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan
putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada 1910 Argentina,
Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda,
Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah
memiliki organisasi kepramukaan.
Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada
remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota
bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah.
Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu,
gerakan pramuka menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup
keanggotaan gerakan pramuka. Keempat prpogram tersebut meliputi :
Pendidikan Generasi Muda usia dini, Usia Remaja, pendidikan kepanduan putri,
dan pendidikan kepemimpinan bagi pembina.
Program untuk golongan siaga, unit Satuan
Karya, dan Penegak/pandega mulai disusun pada
akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatan tersebut
hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru
kemudian diakui dan diadopsi oleh kwartir nasional. Kasus serupa terjadi pada
pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, yang program golongan siaganya
telah dimulai sejak 1911 di tingkat ranting namun belum mendapatkan pengakuan
hingga 1930.
Sejak awal didirikannya gerakan kepanduan, para remaja putri telah
mengisyaratkan besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat
tersebut, Agnes Baden Powell —adik dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden
Powell,— pada tahun 1910 ditunjuk menjadi presiden organiasi kepanduan putri
pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian berganti
menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914. Agnes
mundur dari kursi presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olive Baden
Powell, istri dari Lord Baden-Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil
presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun. Pada waktu tersebut, kepanduan
putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut
dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut. Pada era 90-an,
Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unit putra
dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.
Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun
1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911.
Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan
semaksimal mungkin. Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan
diperlukan praktek lapangan semisal berkemah. Hal ini membimbing pembentukan
kursus Woodbadge. Akibat Perang
Dunia I, pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga
tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell Park. Pada saat
ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas.
Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina, seperti Pendidikan dasar,
Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus Woodbadge.
Sampai tahun 2005, terdapat lebih dari 28 juta anggota
terdaftar kepanduan putra dan 10 juta anggota terdaftar kepanduan putri di seluruh
dunia dari 216 negara dan teritori berbeda.
Daftar 20 besar negara-negara dengan jumlah anggota
pramuka terbesar:
Negara
|
Tahun Berdiri
|
||
Kepanduan Putra
|
Kepanduan Putri
|
||
5,970,203
|
1910
|
1912
|
|
8,100,000
|
1912
|
1912
|
|
3,700,000
|
1909
|
1911
|
|
2,600,000
|
1910
|
1918
|
|
1,400,000
|
1911
|
1957
|
|
1,000,000
|
1907
|
1909
|
|
950,000
|
1920
|
1928
|
|
570,000
|
1909
|
1911
|
|
420,000
|
1910
|
1920
|
|
280,000
|
1922
|
1946
|
|
260,000
|
1908
|
1910
|
|
260,000
|
1910
|
1912
|
|
240,000
|
1913
|
1919
|
|
210,000
|
1912
|
1912
|
|
160,000
|
1915
|
1919
|
|
160,000
|
1910
|
1910
|
|
150,000
|
1910
|
1911
|
|
150,000
|
1911
|
1915
|
|
150,000
|
1914
|
1916
|
|
140,000
|
1911
|
1916
|
Komentar